Senin, 16 Oktober 2017

Pengawet

Bahan pengawet adalah sebuah zat atau bahan kimia yang ditambahkan ke dalam produk seperti makanan, minuman, obat-obatan, cat, sampel biologis, kosmetik, kayu, dan produk lainnya untuk mencegah terjadinya dekomposisi yang disebabkan oleh adanya pertumbuhan mikroba atau oleh perubahan kimiawi.

Contoh bahan pengawet dan penggunaannya:

Senyawa kimia
1.asam benzoatnatrium benzoatdigunakan dalam makanan asam seperti selaisaus saladjusacarminuman berkarbonasikecap
2.hidroksibenzoat dan turunannyastabil pada rentang pH yang lebar
3.asam laktat-
4.nitritdigunakan dalam daging untuk mencegah toksin botulisme
5.nitratdigunakan dalam daging
6.asam propionat dan natrium propionatmakanan yang dipanggang
7.sulfur dioksida dan sulfitumum untuk buah-buahan
8.asam sorbat dan natrium sorbatumum untuk kejuwine, makanan yang dipanggang
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Bahan_pengawet

Hasil gambar untuk pengawet makananHasil gambar untuk pengawet makanan
Continue Reading...

Pengemulsi

Emulsifier atau zat pengemulsi adalah zat untuk membantu menjaga kestabilan emulsi minyak dan air.

Dalam konteks aditifmakananpengemulsi adalah bahan tambahan pangan untuk membantu terbentuknya campuran yang homogen dari dua atau lebih fasa yang tidak tercampur seperti minyak dan air.

Contoh zat pengemulsi makanan adalah lesitin yang terkandung dalam kuning telur maupun dalam kedelai. 

Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Emulsifier
https://id.wikipedia.org/wiki/Bahan_tambahan_pangan
Buku Paket IPA kelas 8

Hasil gambar untuk lesitin kuning telurHasil gambar untuk saus mayones
Continue Reading...

Pengental

Pengental adalah bahan tambahan yang digunakan untuk menstabilkan, memekatkan atau mengentalkan makanan yang dicampurkan dengan air, sehingga membentuk kekentalan tertentu.

Contoh pengental alami adalah  pati, gelatin, gum (agar, alginat, karagenan).

Sumber:http://www.websitependidikan.com/2017/08/pengertian-dan-contoh-zat-aditif-alami-buatan-pada-makanan.html

Hasil gambar untuk gelatinHasil gambar untuk agar-agar
Continue Reading...

Pemberi Aroma

Pemberi aroma adalah zat yang dapat memberikan aroma tertentu pada zat makanan atau minuman, sehingga dapat membangkitkan selera konsumen.

Pemberi aroma dibagi menjadi dua, berdasarkan asal zat penyusunnya, yaitu:
  1. Pemberi aroma alami: Pemberi aroma alami yang terbuat dari bahan alami seperti tumbuhan dan rempah-rempah. Contohnya minyak atsiri dan vanili
  2. Pemberi aroma buatan: Pemberi aroma buatan yang terbuat dari zat kimia yang diizinkan. Contohnya:

  3. BahanAromaBahanAroma
    Amil asetatPisang ambonVanilinVanili
    Amil kaproatApelMetil antranilatAnggur
    NanasEtil butirat
    Hasil gambar untuk pemberi aroma makananHasil gambar untuk pemberi aroma makanan
    Sumber: https://bioearthworm.wordpress.com/2017/03/20/pemberi-aroma/

Continue Reading...

Penyedap

Penyedap rasa adalah bahan tambahan makanan yang memberikan rasa pada bahan tertentu, sehingga suatu makanan dapat bertambah manis, asam, dan sebagainya.
Dalam regulasi yang ditetapkan Uni Eropa dan Australia, setidaknya ada tiga kategori utama penyedap rasa:
JenisDeskripsi
Penyedap rasa alamiDidapatkan dari tumbuhan dan hewan secara langsung atau melalui proses fisik, mikrobiologi, atau enzimatis. Dapat dikonsumsi secara langsung atau diproses terlebih dahulu.
Penyedap rasa identik alamiPenyedap rasa yang didapatkan dari sintesis atau isolasi secara proses kimiawi dan memiliki komposisi, struktur, dan sifat yang mirip dengan penyedap rasa alami secara kimiawi maupun organoleptik.
Penyedap rasa sintetisPenyedap rasa yang tidak terdapat di alam, didapatkan dari proses kimiawi dengan bahan baku dari alam maupun hasil tambang.

Jenis-jenis penyedap:

1. Penyedap Rasa Alami

Bahan penyedap buatan yang umum digunakan adalah garam, bawang putih, bawang merah, cengkeh, pala, merica, cabai, laos, kunyit, ketumbar, sereh, dan kayu manis.

2. Penyedap Rasa Buatan

Penyedap buatan yang paling banyak digunakan dalam makanan adalah vetsin atau monosodium glutamat (MSG) yang sering juga disebut sebagai micin. MSG tidak berbau dan rasanya merupakan campuran rasa manis dan asin yang gurih.

Sumber:https://id.wikipedia.org/wiki/Penyedap_rasa
http://www.guruipa.com/2016/01/macam-macam-jenis-bahan-penyedap-rasa-alami-dan-buatan-pada-makanan.html#
Buku paket IPA

Hasil gambar untuk penyedapHasil gambar untuk penyedap


Continue Reading...

Pemanis

Pemanis adalah senyawa kimia yang sering ditambahkan dan digunakan untuk keperluan produk olahan pangan, industri serta minuman dan makanan.

Berdasarkan proses produksinya pemanis dibedakan menjadi dua yaitu pemanis alami ( natural ) dan buatan.
1.         Pemanis Alami
Pemanis alami merupakan bahan pemberi rasa manis yang diperoleh dari bahan-bahan nabati maupun hewani.
2.         Pemanis Buatan
Pemanis buatan adalah senyawa hasil sintetis laboratorium yang merupakan bahan tambahan makanan yang dapat menyebabkan rasa manis pada makanan. Pemanis buatan tidak atau hampir tidak mempunyai nilai gizi. 
Sumber: http://nonafadilah.blogspot.co.id/

Hasil gambar untuk pemanisHasil gambar untuk pemanis


Continue Reading...

Pewarna

Pewarna atau pewarna makanan adalah salah satu komponen tambahan yang biasa digunakan dalam pembuatan makanan dan minuman. Bahan yang satu ini memang agak sulit dilepaskan dari pembuatan makanan apapun. Pewarna ini dibutuhkan untuk memberikan daya tarik tersendiri bagi orang yang ingin mengkonsumsinya. Semakin cantik suatu warna dari makanan, daya pikatnya semakin besar. 

Pewarna makanan dibagi menjadi dua, yaitu:

  1. Pewarna alami: Pewarna alami merupakan zat warna yang berasal dari ekstrak tumbuhan (seperti bagian daun, bunga, biji), hewan dan mineral yang telah digunakan sejak dahulu sehingga sudah diakui bahwa aman jika masuk kedalam tubuh.
  2. Pewarna buatan: Zat pewarna sintesis merupakan zat warna yang berasal dari zat kimia, yang sebagian besar tidak dapat digunakan sebagai pewarna makanan karena dapat menyebabkan gangguan kesehatan terutama fungsi hati di dalam tubuh kita.

Sumber:http://www.kerjanya.net/faq/18116-pewarna.html
https://fhienhasidwi.wordpress.com/tugas-kuliah/mpit/pewarna-alami-dan-pewarna-sintetik/
Hasil gambar untuk pewarnaHasil gambar untuk pewarna



Continue Reading...

Senin, 09 Oktober 2017

Karies Gigi

Karies gigi adalah sebuah penyakit infeksi yang merusak struktur gigi. Penyakit ini menyebabkan gigi berlubang. Jika tidak ditangani, penyakit ini dapat menyebabkan nyeri, penanggalan gigi, infeksi, berbagai kasus berbahaya, dan bahkan kematian. Penyakit ini telah dikenal sejak masa lalu, berbagai bukti telah menunjukkan bahwa penyakit ini telah dikenal sejak zaman perungguzaman besi, dan zaman pertengahan.Peningkatan prevalensi karies banyak dipengaruhi perubahan dari pola makan. Kini, karies gigi telah menjadi penyakit yang tersebar di seluruh dunia.

Hasil gambar untuk Karies gigi

Penyebab

Gigi

Ada penyakit dan gangguan tertentu pada gigi yang dapat mempertinggi faktor risiko terkena karies. Amelogenesis imperfekta, yang timbul pada 1 dari 718 hingga 14.000 orang, ada penyakit di mana enamel tidak terbentuk sempurna.[31] Dentinogenesis imperfekta adalah ketidaksempurnaan pembentukan dentin. Pada kebanyakan kasus, gangguan ini bukanlah penyebab utama dari karies.[32]
Anatomi gigi juga berpengaruh pada pembentukan karies. Celah atau alur yang dalam pada gigi dapat menjadi lokasi perkembangan karies. Karies juga sering terjadi pada tempat yang sering terselip sisa makanan.

Bakteri


Preparat Streptococcus mutans.
Mulut merupakan tempat berkembanganya banyak bakteri, namun hanya sedikit bakteri penyebab karies, yaitu Streptococcus mutans dan Lactobacilli di antaranya.[5][7]Khusus untuk karies akar, bakteri yang sering ditemukan adalah Lactobacillus acidophilusActinomyces viscosusNocardia spp., dan Streptococcus mutans. Contoh bakteri dapat diambil pada plak.

Karbohidrat yang dapat difermentasikan

Bakteri pada mulut seseorang akan mengubah glukosa, fruktosa, dan sukrosa menjadi asam laktat melalui sebuah proses glikolisis yang disebut fermentasi.[6] Bila asam ini mengenai gigi dapat menyebabkan demineralisasi. Proses sebaliknya, remineralisasi dapat terjadi bila pH telah dinetralkan. Mineral yang diperlukan gigi tersedia pada air liur dan pasta gigi berflorida dan cairan pencuci mulut.[33] Karies lanjut dapat ditahan pada tingkat ini. Bila demineralisasi terus berlanjut, maka akan terjadi proses pelubangan.

Waktu

Tingkat frekuensi gigi terkena dengan lingkungan yang kariogenik dapat memengaruhi perkembangan karies.Setelah seseorang mengonsumsi makanan mengandung gula, maka bakteri pada mulut dapat memetabolisme gula menjadi asam dan menurunkan pH. PH dapat menjadi normal karena dinetralkan oleh air liur dan proses sebelumnya telah melarutkan mineral gigi. Demineralisasi dapat terjadi setelah 2 jam.

Sumber:https://id.wikipedia.org/wiki/Karies_gigi
Continue Reading...
 

HASNA SYARIFATUL FAIZAH Copyright © 2009 Girlymagz is Designed by Bie Girl Vector by Ipietoon